Candi Darling: Merawat Candi, Mencintai Bumi

Beberapa bulan ini di Indonesia, khususnya sebagian daerah pulau Jawa. Sedang berlomba untuk memecahkan rekor suhu cuaca tertinggi. Kota Semarang, Jawa Tengah bulan lalu mencatatkan rekor suhu tertinggi yang mencapai 40 derajat celcius. Sepanas-panasnya Kota Semarang, baru di bulan lalu sajalah suhu cuacanya mencapai hingga 40 derajat celcius. Perlu diketahui suhu terpanas terakhir Kota Semarang tercatat 37 tahun yang lalu.

Perubahan iklim begitu cepat menggerogoti bumi. Belum usai rasa lelah menikmati suhu panas yang ekstrim di beberapa bulan ini. BMKG belum lama ini malah memberikan peringatan akan adanya fenomena cuaca hujan dengan intensitas ekstrim di minggu-minggu mendatang atau awal musim penghujan. Bayangkan, dari cuaca panas ekstrim berganti dengan cuaca hujan ekstrim, sungguh begitu mengkhawatirkannya iklim di Indonesia.

Iklim yang begitu ekstrim ini terjadi mungkin saja sebagian karena ketidakpekaan kita terhadap lingkungan. Kita kurang dalam mencintai bumi. Sebagai orang Jogja -dengan ratusan obyek wisatanya, saya selalu prihatin melihat wisatawan tidak nyaman bervakansi dengan cuaca yang sangat ekstrim, baik kemarau maupun penghujan. Obyek wisata justru menjadi tempat yang kurang nyaman karena kondisinya gersang atau sulit diakses karena hujan.

Menanam Pohon, Cara Nyata Mencintai Bumi

Saya berpikir, gerakan penghijauan dengan menanam pohon adalah cara paling nyata untuk mencintai bumi yang bisa dimulai secara mandiri. Kenapa pohon? Dalam jangka pendek, pohon yang baru bertumbuh dapat mempercantik sekitar. Dan dalam jangka panjang, pohon yang ditanam mampu memperindang, menekan suhu udara panas dan memperkuat tanah dengan akarnya agar terhindar dari bencana tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi.

Menanam pohon dapat dimulai dengan tanaman yang bisa langsung kita petik manfaatnya seperti tanaman buah-buahan. Atau kita bisa juga langsung menanam pohon yang memang fungsinya untuk menjaga kelestarian alam seperti Trembesi, Kenari, Mahoni, Asem, Randualas dan lain sebagainya. Selain itu, kita dapat memulai gerakan sadar lingkungan lain yang dapat membantu pertumbuhan pohon. Seperti mulai memilah sampah rumahan agar tidak dibuang sembaranga di sekitar pepohonan.

Gerakan Candi Darling

Pada hari Selasa (12/11) yang lalu, di situs warisan budaya UNESCO, Candi Ratu Boko dan Candi Ijo, telah dilaksanakan kegiatan Candi Darling. Candi Darling adalah singkatan dari Candi Sadar Lingkungan, yaitu gerakan penanaman pohon untuk mempercantik dan merindangkan obyek wisata khususnya Candi di Indonesia. Gerakan Candi Darling ini masih bagian dari Aksi Darling, sebuah gerakan aksi sadar lingkungan.

Semua gerakan tadi hulunya adalah Social Movement bernama Siap Darling, yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Gerakan Siap Darling merangkul generasi muda khususnya mahasiswa beberapa kampus di Jogja untuk tak hanya sekedar peduli, namun juga terlibat langsung dalam aksi nyata berupa penghijauan situs Candi Ratu Boko dan Candi Ijo yang selama ini terkesan gersang dan panas saat musim kemarau.

Pada selasa siang yang kebetulan panas terik tersebut, 250 mahasiswa dari beberapa kampus di Jogja merasakan betapa tidak nyamannya berada di suatu obyek wisata yang gersang dan minim pohon rindang. Cuaca yang terik menambah keyakinan para mahasiswa yang kemudian disebut dengan Darling Squad untuk siap sadar lingkungan, menghijaukan Candi Indonesia.

Penghijauan Candi-candi di Indonesia masih pula mengandalkan Djarum Trees For Life, sebuah organisasi yang memiliki program pembibitan tanaman, konservasi alam dan penanaman pohon khususnya pohon Trembesi di sepanjang jalur Jawa, Madura, Lombok dan Sumatera. Nah, bibit yang ditanam oleh 250 mahasiswa dibibitkan oleh Djarum Trees For Life. Saat acara Candi Darling, Djarum Trees For Life juga membuka booth yang menampilkan edukasi tentang penanaman pohon. Darling Squad dapat membawa pulang bibit yang diperoleh dari booth tersebut.

Acara Candi Darling pada selasa lalu tidak hanya aksi penanaman pohon. Acara Candi Darling juga di isi oleh kegiatan workshop daur ulang sampah plastik bersama Kertabumi dan workshop pembuatan konten video bersama Studio Antelope. Dan untuk mengetahui hasil kedua workshop tersebut, diadakan Candi Darling Video Challenge dengan tema kegiatan sadar lingkungan.

Acara pamungkas Candi Darling ditutup oleh penampilan Kunto Aji, musisi nasional yang turut serta juga dalam kegiatan Candi Darling di situs Candi Ratu Boko dan Candi Ijo. Kunto Aji mengatakan bahwa kegiatan Candi Darling ini unik, karena anti-mainstream. Biasanya penghijauan tidak dilakukan di obyek wisata. Sepemikiran dengan Kunto Aji, saya juga senang bila obyek wisata di Jogja dapat lebih dihujaukan mengingat rata-rata obyek wisata di Jogja berada di luar ruangan yang panas bila kemarau dan sulit diakses bila musim penghujan.

Total tumbuhan yang ditanam saat acara Candi Darling adalah sebanyak 1350 tanaman perdu dan semak berbunga meliputi Bugenvil, Tanjung, Merak, Soka dan Kepel. Semua tanaman tersebut di tanam di situs Candi Ratu Boko. Sedangkan 1000 tanaman lainnya yang meliputi Soka, Ruellia dan Melati, ditanam di situs Candi Ijo.

Bila kamu juga ingin mengikuti kegiatan merawat candi dan mencintai bumi seperti Candi Darling, Aksi Darling atau kegiatan Siap Darling lainnya. Kamu bisa mengikuti situs Siapdarling untuk update kegiatan ke depannya. Namun, sadar lingkungan tidak harus menunggu event. Ayo mulai dari hal kecil untuk lingkungan. Daling Squad sudah, kalian kapan?

Share this

Author : Ardian Kusuma

Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.

Related Posts