Disclaimer: Artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri sebagai seorang blogger yang dulunya ngeblog tidak menghasilkan apa-apa sampai menjadi ngeblog dapat menghasilkan penghasilan tambahan yang tidak terduga.
Saya ngeblog sejak lama. Kebetulan saya bersekolah menengah di sekolah yang mengedepankan IT. Setiap pelajaran komputer, saya selalu dengan dengan semangat menuju laboratorium komputer. Saya sangat akrab dengan pelbagai aplikasi chat yang mungkin receh di jaman sekarang seperti MIRC dan Yahoo Messenger.
Di sekolah menengah, salah satu tugas pelajaran komputer adalah membuat blog sederhana. Saya lupa saat itu menggunakan platform apa untuk membuat blog. Salah satunya saya kira tentu saja Blogspot. Saya ingat betul kalau soal Blogspot, saat itu platform blogging yang satu ini belum begitu populer. Blogspot belum pula dicaplok perusahaan sebesar Google.
Petualangan ngeblog saya lalu berlanjut di bangku kuliah. Entah kenapa saya selalu berjodoh dengan yang namanya Teknologi Informasi.
Saya mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Sebagai jurusan yang mungkin asing di telinga kalian tersebut hampir 25% mata kuliah yang harus diambil sangat berhubungan dengan teknologi informasi. Salah satunya mengarah kepada dunia penulisan dan tentu saja dunia ngeblog.
Satu Dosen pengajar saya bernama Labibah Zain. Siapa dia? Awalnya saya hanya mengenal beliau sebagai emak-emak dosen biasa saja. Ternyata, beliau adalah blogger yang mungkin bisa dibilang sudah karatan senior.
Bagaimana tidak, Bu Dosen yang lebih suka dipanggil Mak Nyak ini adalah pendiri salah satu komunitas blogger tertua di Indonesia yang bernama Blogfam atau Blogger Family. Sampai disini saya pikir mungkin takdir saya memang harus ngeblog.
Saya menjadi blogger yang biasa saja saat tahun-tahun kuliah antara 2007 sampai dengan 2011. Platform Blog terlama pertama saya adalah Multiply. Kemudian beberapa blog saya menggunakan platform Blogspot dan Wordpress. Kedua nama terakhir kurang begitu sreg karena Blogspot masih begitu sederhana tidak seperti sekarang ini. Kalau Wordpress, menurut saya loading halamannya terlalu lambat (atau internet saya ya).
Ngeblog serius saya justru saya mulai beberapa tahun setelah kuliah. Itupun sebenarnya karena tidak sengaja ingin menyalurkan mata kuliah hobi yang dulu sempat terpendam semasa kuliah.
Nah mulai dari sini, inilah cara sederhana saya menjadi seorang Blogger Creativepreneur. Apa itu Blogger Creativepreneur? Mungkin saya akan dicap jumawa dengan slogan tersebut. Namun saya yakin maksud Creativepreneur disini adalah menyalurkan hobi hingga dapat menghasilkan penghasilan tambahan yang membantu membayar biaya #ngopitiappekan kita.
Cara Sederhana Menjadi Blogger Creativepreneur:
1. Tentukan Arah Artikel Blog (Niche)
Sebelum negara Content Placement 50 Ribuan menyerang. Pastikan arah kemana kamu akan menulis blog. Arah disini adalah tema blog yang kamu tulis. Menulis cerita perjalanankah, menulis kulinerkah, menulis teknologikah atau apapun. Jangan langsung menyatakan bahwa kamu adalah blogger lifestyle seperti saya yang sudah terjebak dengan puluhan artikel gado-gado yang hinggap di blog. Karena apa, kalau sudah seperti itu mencari jatidiri lagi sangat susah.
Saya contohkan awal-awal konten www.ardiankusuma.com adalah tentang catatan perjalanan. Maklum saat masa pacaran dulu saya rajin jalan-jalan dengan pacar mencari tempat sepi wisata. Tujuannya jelas, biar saya dapat pamer dengan teman-teman yang Jomlo (karena saat itu Instagram masih harus modal mahal dengan membeli iPhone).
Saya kemudian sempat dicap sebagai Travel Blogger (Alhamdulillah). Saya mendapat cap tersebut rasanya bangga. Kemudian sedikit demi sedikit saya berteman dengan travel blogger keren namun sampai disini belum menghasilkan. Sabar mas!
2. Berjejaring, Berkomunitas, Berteman
Mengisi artikel sudah, lalu apa? Saya memutuskan untuk sering ikuti komunitas yang berhubungan dengan dunia blogging. Awalnya saya ingin ikut Komunitas Emak Blogger, namun astagfirullah ternyata saya lelaki sejati, saya tidak ingin ganti kelamin. Saya kemudian memutuskan untuk mengaktifkan notifikasi grup facebook Komunitas Blogger Jogja yang biasanya tiba-tiba suka posting event acara dan tiba-tiba sudah penuh kuotanya.
Dari situlah saya mengenal beberapa blogger senior Komunitas Blogger Jogja seperti Mas Tomi, Fajar, Wawan, Mbak Rian, Mbak Indah, Mbak Ima -adik Mbak Indah dan lain sebagainya. Walaupun jerih payah blogging hanya diganti dengan makanan sampel seadanya, saya tetap beberapa kali rajin ikut acara Komunitas Blogger Jogja.
Puncaknya dengan mengikuti beberapa event blogger, tulisan saya mulai dilirik oleh beberapa brand. Inilah hasil positif berjejaring, berkomunitas dan berteman dengan siapa saja yang bermanfaat untuk tujuan memberi manfaat kepada pembaca.
3. Serius Menjadi Blogger
Loh, kalau tulisan sudah banyak apakah tidak bisa dikatakan serius? Mohon maaf belum, Ferguso! Saya menyadari ini saat tulisan saya di blog sudah banyak namun masih setia menggunakan platform gratisan dengan embel-embel nama platform blogging di belakang.
Apakah ngeblog di platform gratisan itu tidak serius? Ngeblog di platform apapun baik gratis atau berbayar bisa dikatakan serius tetapi tidak serius dalam profesionalitas.
Hampir semua brand atau agensi setuju bahwa blog dengan nama domain dan atau hosting sendiri jauh lebih menunjukan keseriusan tersendiri daripada blogger platform gratisan.
Saya memutuskan untuk kemudian membeli domain dot com di salah satu penyedia jasa domain. Dengan niat serius menjadi blogger profesional saya mulai mengenalkan www.ardiankusuma.com kepada khalayak dengan sombongnya bangganya.
Dengan blog yang sudah berdomain dot com saya dapat menggaet brand yang lebih wow. Nilai tertinggi kerjasama yang pernah saya lakukan dengan sebuah brand di blog saya adalah Rp5.000.000 hanya untuk 1 buah artikel. Kedua adalah Rp4.000.000 untuk 2 buah artikel. Dan juga saya mendapat beberapa produk yang kalau beli pasti mikirnya agak lama.
Belum lagi pekerjaan receh bernilai ratusan ribu rupiah. Semua itu berkat ngeblog dengan platform yang dikelola sendiri. Semua itu hanya bermodalkan seratusan ribu rupiah pertahun dengan domain yang hanya di redirrect ke platform blogspot gratisan.
Kemudian saya sadar untuk lebih profesional lagi. Caranya, dengan menggunakan hosting yang dikelola sendiri. Tentu saja saya menginstal Wordpress.org karena platform tersebut adalah platform blogging terpopuler di dunia.
Jadilah saya memiliki beberapa blog selain www.ardiankusuma.com. Hanya dengan beberapa tahun, saya telah memiliki penghasilan yang walaupun tidak bisa dikatakan rutin namun sangat membantu saya untuk panjat sosial berkembang.
Lalu dimanakah tempat yang tepat untuk mewujudkan profesionalitas yang sedikit butuh modal tersebut?
Saya merekomendasikan Qwords. Qwords adalah salah satu penyedia Jasa Hosting Indonesia yang cukup bonafit dan profesional di mata para blogger. Di Qwords disediakan puluhan pilihan nama domain yang beragam dengan harga jual yang kompetitif. Kamu bahkan akan terkaget karena terkadang Qwords menjual nama domain lebih murah dari es kopi yang sering kamu pamerkan di media sosial.
Saya sendiri dua kali membeli nama domain di Qwords. Alasan membeli domain di Qwords karena metode pencariannya yang mudah. Saya jadi mudah untuk memilah mana nama domain yang pas dihati.
Ingin lebih profesional pun cukup serahkan juga kepada Qwords. Penyedia jasa hosting yang telah buka kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia ini memiliki pilihan paket hosting yang memikat hati. Bagaimana tidak, hostingnya dibanderol dengan harga Rp14.500 saja perbulan. Bahkan kalau admin Qwords sedang riang, saya lihat beberapa hari ini mereka mengeluarkan promo paket domain + hosting dengan harga hanya Rp10.500 saja perbulan. Murah!
Atau kamu ingin lebih profesional dengan banyak fasilitas untuk optimalkan blog, cobalah WordPress Hosting Qwords. Memang harganya sedikit lebih tinggi dari paket hosting Qwords yang lain namun paket ini secara khusus hadir untuk optimalisasi WordPress. Cobalah dengan pilihan trial selama 1 bulan terlebih dahulu agar semakin yakin sebelum putuskan berlangganan.
***
Itulah ke-3 (tiga) cara sederhana saya menjadi Blogger Creativepreneur. Ingin menjadi blogger yang mengasilkan? Cobalah mengikuti apa yang pernah saya lakukan. Yang terpenting dari semua itu, nikmati prosesnya. Mulai dari nol hingga blog mampu membantu bayar panjat sosial, saya hitung membutuhkan waktu 2 tahun dengan konsisten ngeblog.
Tetapi kalau mau dibuat semakin sederhana lagi. Cobalah langsung dengan cara nomor 3 (tiga) alias membeli domain dan atau hosting terlebih dahulu. Dijamin paling tidak kamu tidak akan malu-maluin dihadapan brand atau agensi. Belinya tentu saja, di Qwords, penyedia jasa Hosting Indonesia.
Tabik.
2 comments
Write commentsduh, kamu cen keren kok
ReplyMas, ojo lali, SPT terakhir tanggal 31 Maret 2019 :D
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon