Sekitar sebulan lalu, warga masyarakat Jogja dihebohkan dengan isu paket berantai yang kabarnya berisi narkoba. Kurir pengantar paket akan pura-pura mengecek identitas dan memotret kartu identitas kita sebagai tanda cek list kurir padahal sebenarnya bukan. Kartu identitas seharusnya memang tidak boleh sekalipun sembarangan diberikan kepada orang lain.
Nah, isu yang beredar dan membuat heboh adalah penerima paket yang berhasil di foto kartu identitasnya oleh kurir akan masuk data jaringan pengedar narkoba. Sehingga apabila di sekitar wilayah warga tersebut ada yang terkena kasus narkoba maka warga tersebut juga akan ikut terseret apapun alasannya.
Isu tersebut sangat cepat membuat geger. Imbasnya dunia maya dan grup-grup WhatsApp warga masyarakat Jogja heboh dengan himbauan-himbauan yang menyesatkan. Polisi akhirnya mengkonfirmasi kalau isu tersebut tidak benar dan hanya miskomunikasi saja. Beberapa hari kemudian, warga masyarakat Jogja bisa kembali hidup dengan tenang.
Narkoba menjadi momok tidak hanya kepada penggunanya saja. Masyarakat biasa yang bahkan masih awam ikut terkena dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba. Bayangkan saja, kurir jasa pengantaran dituduh menjadi orang paling bersalah atas berita bohong yang beredar. Bisa saja kurir mendapatkan perlakuan kasar seperti isu penculikan anak yang dulu sempat geger. Tentu ini menjadikan tindakan kriminal lain seperti masyarakat yang main hakim sendiri akibat dampak penyalahgunaan narkoba.
Narkoba adalah musuh bersama. Bapak Presiden Jokowi belum lama ini pun menetapkan bahwa Indonesia Darurat Narkoba. Masa depan anak muda Indonesia tergantung bagaimana kita bisa melawan penyalahgunaan narkoba.
Diskusi Forum Komunikasi BNN
BNN sebagai garda terdepan yang mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba secara rutin memberikan informasi kepada warga masyarakat. BNN memberikan informasi secara detail tentang apa itu narkoba dan dampak narkoba yang berbahaya. Baik dalam forum maupun informasi secara publik.
Khusus untuk BNN Kabupaten Sleman yang dipimpin oleh AKBP Siti Alfiah, S.Psi., SH., MH. Pada hari Rabu, 5 Desember 2018 yang lalu, BNN Kabupaten Sleman mengadakan Forum Komunikasi BNN yang melibatkan Komunitas Blogger Jogja. BNN sebagai institusi yang mengenal betul apa itu narkoba bekerja secara bersama dengan para blogger yang notabene adalah netizen "pemilik suara masyarakat".
Blogger dirasa mampu untuk menyebarkan dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba melalui tulisan-tulisannya. Tulisan dari blogger dalam industri milenial ini memang lebih mudah untuk dibaca karena memiliki tata bahasa yang tidak berat dan mudah dipahami. Saya sendiri menggarisbawahi apa yang disampaikan di salah satu slide presentasi Ibu Kepala BNN Kabupaten Sleman tentang Fakta dan Mitos tentang narkoba.
MITOS : ADA NARKOBA YG BERBAHAYA ADA YANG TIDAK
FAKTA : SEMUA NARKOBA BERBAHAYA!
MITOS : NARKOBA BISA MEMBANTU MELUPAKAN MASALAH
FAKTA : EFEK SEMENTARA DAN AKAN MENAMBAH MASALAH
MITOS : PENYALAHGUNAAN NARKOBA HANYA MELUKAI PENGGUNA
FAKTA : PENGGUNA ITU KORBAN DAN EFEKNYA BISA MEMPEGARUHI LINGKUNGAN SEKITAR DAN KELUARGA
Dari forum tersebut saya juga mendapatkan informasi secara detail upaya dari BNN Kabupaten Sleman. Upaya mereka ternyata tidak sekedar menangkap bandar narkoba saja. Ada banyak upaya yang BNN Kabupaten Sleman lakukan untuk menghidupkan slogan "Katakan Tidak Pada Narkoba". Kiranya kita -tidak hanya blogger, perlu sangat mendukung upaya BNN Kabupaten Sleman ini.
Share this
Add your comment EmoticonEmoticon