Arsila berlari memeluk pelatihnya tak lama setelah sirine tanda berakhirnya pertandingan dihidupkan oleh wasit. Riuh tepuk tangan penonton yang hadir menggema di Grand Ballroom Indraprasta Hotel Sahid Jaya Yogyakarta menyambut kemenangan seorang gadis cilik.
Gadis cilik bernama lengkap Arsilla Wardatuminallah asal Nusa Tenggara Barat itu menang telak dengan skor 9 – 4 atas Auline Ivenna Jenety Bilik yang berasal dari Papua dalam final cabang olahraga Karate - Kumite Perorangan Putri Kelas -30 kg pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2018 yang berlangsung pada tanggal 16 sampai dengan 21 September 2018 di Yogyakarta.
Saya menyebut Arsila sebagai gadis cilik karena pada pertandingan final cabang olahraga Karate Kumite Perorangan Putri -30 kg tersebut, Arsila melawan Auline yang berbadan lebih tinggi dan besar daripada dia. Apalagi, Auline berasal dari Papua yang notabene memiliki fisik tubuh yang lebih kekar dan kuat.
Pertandingan final tersebut berlangsung sengit. Keduanya sama-sama sempat terjatuh dan harus diperiksa oleh tim medis yang berada di arena pertandingan. Final memang banyak menguras tenaga karena pertandingan cabor Karate harus diselesaikan hari itu juga. Namun hasil akhir memihak kepada Arsila. Emas untuk NTB.
Arsila berhak atas medali emas dan konon katanya sebuah bonus beasiswa pendidikan akan menantinya. Arsila menang ditengah kesiapan NTB yang begitu terbatas. Mengingat, belum lama ini NTB sedang ditimpa bencana gempa bumi yang melumpuhkan sebagian besar roda kehidupan masyarakat.
Imbas bencana memang melambatkan persiapan kontingen NTB, namun dengan semangat yang luar biasa, di tengah pembagian pikiran antara kampung halaman dan pertandingan, seorang gadis cilik yang masih bersekolah di jenjang SD dapat menyumbangkan medali emas untuk daerahnya.
***
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang diikuti oleh Arsila merupakan event bagi siswa mulai dari jenjang SD, SMP, SMA , SMK, dan Siswa Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) yang ada di Indonesia untuk mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kegiatan olahraga.
Kegiatan O2SN juga merupakan wahana pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga, serta penumbuhan nilai-nilai pendidikan karakter melalui kedispilinan, kreativitas, daya juang, jujur, sportif, kompetitif, solidaritas, dan bertanggung jawab.
Arsila adalah salah satu bukti kesuksesan dari pendidikan karakter tersebut. Walaupun berasal dari daerah yang sedang ditimpa bencana namun Arsila dapat membuktikan kemampuannya di salah satu cabor yang dipertandingkan di O2SN.
O2SN di Yogyakarta disambut antusias oleh masyarakat. Itu tak lepas dari euforia Asian Games 2018 yang belum lama ini diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Pada setiap pertandingan O2SN, penonton tumpah ruah melihat bibit unggul atlit Indonesia bertanding.
Walaupun berlangsung di Yogyakarta, sayang sekali daerah tempat tinggal saya ini belum dapat juara umum. Provinsi Bali keluar sebagai juara umum dengan 17 medali emas sedangkan D.I. Yogyakarta berada di peringkat 5 dengan 11 medali emas. Semoga kelak, anak saya sendiri dapat mewakili D.I. Yogyakarta pada O2SN di tahun-tahun mendatang.
Berikut 5 Besar perolehan medali O2SN 2018:
Rank Provinsi | Emas | Perak | Perunggu | Total
1 Bali 17 4 11 32
2 Jateng 16 7 9 32
3 Jabar 14 15 15 44
4 Jatim 14 11 13 38
5 DIY 11 10 19 40
Add your comment EmoticonEmoticon