Canon EOS M10, f/2, 30 detik, ISO-800, 22mm |
Mirrorless tidak jauh berbeda dengan kamera DSLR. Yang intinya tentu saja dapat memotret apapun termasuk Milky Way. Beberapa waktu yang lalu, saya mempraktekan memotret Milky Way menggunakan mirrorless Canon EOS M10. Canon EOS M10 hanya mirrorless kelas pemula. Lensa yang saya gunakan untuk memotret Milky Way adalah lensa kit EFM 15-45mm dan lensa fix EFM 22mm saja.
Milky Way adalah sebuah potret keindahan tersendiri yang berada di langit. Perlu waktu dan tempat tertentu untuk menyaksikannya dengan mata telanjang. Saya sendiri selalu terpana melihat hasil potret Milky Way milik beberapa fotografer handal di Instagram.
Sempat berpikir cara memotret Milky Way itu perlu keahlian dan alat yang profesional. Ternyata tidak. Dengan mirrorless kelas pemula dan lensa kit saja, Milky Way dapat terpotret dengan indah. Setelah tahu teori dan praktiknya, kita tinggal menyesuaikan foto Milky Way dengan objek yang kita inginkan.
Sekali lagi, saya memakai Canon EOS M10 saat memotret Milky Way. Beberapa pengaturannya mungkin butuh penyesuaian jika menggunakan kamera lain. Namun intinya, memotret Milky Way tidak sesulit yang dibayangkan. Beginilah alur caranya:
1. Malam yang Cerah
Kita butuh malam yang cerah untuk memotret Milky Way! Saya sempat bilang bahwa hal pertama yang dibutuhkan untuk memotret Milky Way adalah tahu letaknya. Namun kemudian dibantah oleh seorang fotografer dari Banjarnegara yang bernama Ghozaliq.
Malam yang cerah sangat dibutuhkan. Biasanya memang malam yang cerah datang saat sepertiga malam. Namun jika beruntung, jam 9 malam saja malam dapat begitu cerah asal tidak banyak polusi cahaya di sekitar kita.
Tempat paling logis adalah daerah pegunungan atau pantai yang tentu saja tidak banyak cahaya lampu. Saya sedikit beruntung karena tinggal di pedesaan yang tidak banyak polusi udara sehingga tidak perlu naik gunung atau ke pantai malam-malam.
2. Tahu Letak Milky Way
Ada tiga cara untuk mengetahui dimana letak Milky Way. Pertama dengan mata telanjang. Milky Way akan terlihat jelas karena tentu saja Milky Way adalah kumpulan bintang-bintang yang tersusun berjejeran sehingga jika kalian melihat hal tersebut di langit. Bisa jadi, itu adalah Milky Way.
Kedua adalah menggunakan aplikasi. Ada aplikasi populer untuk menentukan letak bintang bernama Stellarium. Aplikasi ini dapat di unduh di gawai. Kekurangannya aplikasi ini adalah aplikasi berbayar dan harganya lumayan mahal.
Tampilan aplikasi StarTracker - Milky Way berada di dekat Sagittarius |
Saya sendiri pakai aplikasi lain yang sejenis dengan Stellarium. Namanya StarTracker. Aplikasi StarTracker ini gratis, tentu saja kita harus menyaksikan iklan-iklan nggak penting saat membuka aplikasi ini. Pastikan gawaimu mempunyai fitur sensor Gyroscope untuk menggunakan aplikasi ini.
Cara ketiga untuk mengetahui letak Milky Way adalah kamu harus kuliah di jurusan Geografi hehe. Anak Geografi pasti sudah di luar kepala kalau ditanya dimana letak Milky Way.
3. Pengaturan Kamera
Siapkan tripod yang kuat dan kokoh. Pilih mode Manual (M) di kamera. Atur F-stop pada bukaan paling besar, karena saya pakai lensa kit EFM 15-45mm maka bukaan paling besarnya adalah f/3.5, kalau saat memakai lensa fix EFM 22mm maka bukaan paling besarnya adalah f/2. Set Exposure time di 30 detik. Gunakan rentang ISO antara 400-1600 saja. Agar mendapat gambar yang lebih lebar saya menggunakan Focal lenght paling kecil. Untuk lensa kit yakni 15mm dan tentu saja kalau lensa fix hanya di 22mm.
Jangan lupa set focus kamera ke manual focus. Jika ada pengaturan mode infinity dengan lambang ∞ pada lensa, silakan pakai pengaturan tersebut. Jika tidak ada, arahkan saja focus ke bintang paling terang dan paling jauh hingga bintang tersebut terlihat jelas di layar kamera. Ini yang biasanya sedikit membutuhkan waktu lama.
Pengaturan tambahan khusus untuk kamera pabrikan Canon. Aktifkan Long exp. noise reduction untuk mengurangi noise yang mungkin bisa timbul saat pemotretan long exposure. Image size and quality juga dapat diubah menjadi RAW untuk kebutuhan editing yang lebih baik.
Untuk lain-lain kita dapat mencoba-coba mengubah white balance, picture style dan metering mode pada kamera. Namun pengaturan tersebut hanya optional saja. Kalau saya, saya menggunakan white balance AWB, picture style Landscape dan Metering mode Evaluative metering.
4. Mulai Memotret
Setelah semua persiapan dan pengaturan beres. Tak perlu menunggu lama. Langsung proses pemotretan Milky Way! Jangan lupa pakai timer agar hasil foto lebih sempurna.
Butuh beberapa kali percobaan untuk mendapatkan foto Milky Way yang tampak jelas. Kuncinya hanya sabar. Setelah sukses mendapatkan foto Milky Way. Coba juga foto Milky Way dengan objek manusia atau bangunan di bawahnya. Ini adalah hal paling sulit dalam memotret Milky Way.
Perpaduan antara sebuah objek dan Milky Way adalah seni fotografi tersendiri. Saya masih belum dapat melakukannya karena keterbatasan tempat saat memotret Milky Way. Di bawah ini adalah beberapa hasil foto Milky Way saya. Beberapa diantaranya juga dipotret dengan lensa EFM 22mm.
Di depan rumah - Canon EOS M10, f/2, 30 detik, ISO-800, 22mm |
Di atas genteng - Canon EOS M10, f/3.5, 30 detik, ISO-1600, 15mm |
Masih di atas genteng rumah - Canon EOS M10, f/3.5, 30 detik, ISO-1600, 15mm |
Masjid utara rumah, bukan Milky Way hanya taburan bintang - Canon EOS M10, f/2, 30 detik, ISO-400, 22mm |
Kira-kira mudah bukan? Bulan September ini Milky Way masih mungkin dilihat, ya walaupun beberapa kali saya cek posisinya selalu dekat-dekat dengan Bulan sehingga sulit di potret. Bulan terbaik untuk memotret Milky Way memang hanya periode bulan April sampai dengan September saja.
Jadi, silakan segera mencoba untuk memotret Milky Way pada bulan terakhir kemunculannya ini.
Jadi, silakan segera mencoba untuk memotret Milky Way pada bulan terakhir kemunculannya ini.
16 comments
Write commentswah mantap. pingin nyobain ah :)
ReplyCobain mas ^_^
ReplyPunya ane m3 nih boleh juga
ReplyPunya gear M3 ..cobain ah, cuma msalah lokasi agak susah krna di perkotaan..fyuuh
Replypengetahuan baru buat aku mas, indah juga ya, banyak pemandangan yang gak bisa dilihat mata telanjang dan bisa ditangkap kamera mirrorless
ReplyCoba mas, setingannya kan sama
ReplyKalau kota nunggu pas mati lampu mas
ReplyMata telanjang sebenarnya juga bisa hehe
ReplySarannya bermanfaat banget, mas. Jadi semuanya kembali ke keterampilan fotografernya. Aku sendiri pemakai kamera lawas, Canon EOS 1000D.
ReplyKerennnn. Baru tahu, saya punya Canon M3, saya coba akh pengaturannya. Heheh.
ReplyTapi kalau kamera semakin mahal juga nggak bohong kok kualitasnya
ReplySaya juga punya Canon EOS M3 mas :)
ReplyYg bikin bingung gimana cara fokusin ke bintangnya sedangkan posisi tersebut gelap mas
Replykok kereeen! Ini nih yang saya ngga pernah bisa. Coba ah kapan2.
ReplyBang cara atur lensa agar bisa manual fokus bagaimana?
ReplySaya sama kayak abang make canon m10..
Maaf soalnya saya masih pemula...
Terimakasih..
mas, saya pernah nyoba moto bintang tp masih di daerah pedesaan, masih ada lampu, kamera mau fokus.
ReplyTetapu pas kemaren ke bromo kamera gama u fokus sama sekali mas karena memang gelap bgt, kenapa ya, pengaturan nya jg udah sama, pdhl mlkyway di bromo bagus bgt ðŸ˜
Add your comment EmoticonEmoticon