Foto: Toto Handoko |
Tidak banyak orang yang mengunjungi lokasi ini, untuk naik ke puncak dari mersucuar ini kita harus menaiki puluhan anak tangga yang sebagian telat berkarat termakan usia. Butuh keberanian untuk menaiki anak tangga ini, selain harus hati-hati karena sebagian tangga licin, kita harus tahan lelah karena semakin keatas anak tangga menjadi semakin curam.
Saya sebenarnya cukup takut akan ketinggian. Jika terlalu lama berada di ketinggian, rasa gemetar akan menyelimuti saya. Setelah habis anak tangga menuju punjak, kita akan menghadapi tangga vertikal yang berdiri setinggi sekitar 2 meter, fase inilah yang paling tidak mengenakkan untuk menikmati puncak dari mersucuar ini.
Rasa lelah, takut ketinggian dan kepanikan jika apa yang kita pijak rusak membuat mental kita diuji, tapi hati selalu bilang jangan menyerah sampai disini. Lubang puncak mersucuar seperti layaknya pintu kemerdekaan saat tangan ini berpegang pada lantai puncaknya. Diatas puncak mersucuar ini hanya terdapat generator dan lampu, serta panel surya sederhana yang dipasang disebelah utara dan tidak terlihat saat kita di bawah.
Bagian yang mengelilingi puncak mersucuar ini adalah pagar besi yang sebagian telah rapuh karena hembusan angin yang cukup kencang di puncak. Memang butuh keberanian untuk berada di puncak mersucuar ini, saya hanya merangkak dan tidak berani berjalan berdiri untuk mengelilinginya. Sungguh kuasa Tuhan dengan lukisan alam yang mengagumkan yang saya dapatkan disini.
Di tempat yang tidak banyak orang berada, alam terbentang dengan laut dan gunung yang bisa kita nikmati dari atas. Biru laut dan birunya langit dengan hamparan hijau yang mengobati lelah kita. Tempat yang menguji mental dan seberapa besar perjuangan kita untuk menikmati alam raya-Nya.
Sempatkanlah merenung di tempat ini, menyepi menikmati kuasa-Nya. Pencapaian atas apa yang kita lakukan dan hasilnya. Setelah cukup menikmati pemandangan di puncak mersucuar Pandansari, saya turun dengan tantangan yang tak kalah dengan saat menaikinya. Perlu kehati-hatian untuk kesini.
Tips dari saya jangan pakai sepatu/sandal yang licin, bawa minum, dan selalu waspada pada beberapa anak tangga yang berkarat. Dan jangan lupa bawa uang kecil, yang pasti akan diminta oleh penjaga dari mersucuar ini. Anggaplah sebagai jasa untuk menjaga kendaraan kita. Dan mari, waktunya pulang.
6 comments
Write commentswaish....keren banget blognya, sangat membantu dan inspiratif. Padanan kata-katanya sudah pas banget alurnya runtut dan mudeng. Emang juara neh agan Ardian, jossss :)
ReplyPerjuangan ke puncak menara berbuah foto apik ya Mas. Salah satu panduan menikmati pantai Selatan yg terus berkembang ya. Salam kenal
ReplyAh biasa kok hehehe
ReplyIya, kalau sudah diatas pemandangannya bagus
ReplyAngine memang marake pingin mabur....wwkakwa po maneh tanggane wes munine horor...hihih
Replypemandangan diatas ... indah sekali, tapi kondisi tangga mercusuar ngeri2 sedap :)
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon