Klenteng Tjen Ling Kiong atau Klenteng Poncowinatan |
Dua klenteng yang ada di kota Jogja tersebut yang pertama adalah klenteng Tjen Ling Kiong atau disebut pula dengan nama klenteng Poncowinatan, karena berada di daerah Poncowinatan. Klenteng kedua adalah klenteng Fuk Ling Miau atau disebut pula dengan nama klenteng Gondomanan, lagi-lagi karena klenteng tersebut berada di daerah Gondomanan.
Klenteng Tjen Ling Kiong
Saya pagi-pagi dengan yakin langsung mengarahkan sepeda motor saya menuju klenteng ini dari rumah saya daerah Bantul. Klenteng ini kabarnya memiliki ritual unik saat Imlek yakni selalu membuat tumpengan dan dibagikan kepada pengunjung yang datang. Klenteng yang dikenal juga dengan klenteng Poncowinatan ini berada di belakang pasar Kranggan dan juga berada di daerah bekas perkampungan warga Tionghoa jaman dahulu.
Kisah berdirinya klenteng Tjen Ling Kiong dimulai dari hibah tanah oleh Sultan Hamengkubuwono VII, raja saat itu kepada warga Tionghoa yang mendiami daerah sekitar Poncowinatan. Klenteng lalu dibangun pada tahun 1881 dan pengerjaannya selesai pada tahun 1907. Itu berarti pada tahun 2017 ini klenteng Tjen Ling Kiong telah berumur sekitar 110 tahun.
Klenteng ini kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Segala pelestariannya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Seperti kejadian pengrusakan klenteng oleh orang yang tidak bertanggungjawab pada tahun 2013 lalu. Pemerintah daerah dengan cepat menanganinya dengan baik.
Pada pagi hari saat Imlek saya ke klenteng ini. Bangunannya megah dan besar termasuk halaman depan yang juga difungsikan sebagai lahan parkir pengunjung pasar Kranggan. Saya masuk klenteng dengan beberapa warga Tionghoa yang akan beribadah. Tidak banyak warga Tionghoa yang beribadah saat itu.
Salah satu penjaga klenteng mengatakan bahwa klenteng ramai saat malam dan untuk perayaan tumpengan sudah sehari sebelum Imlek, ah saya terlambat ternyata. Namun saya tetap kagum dengan klenteng Tjen Ling Kiong dan mengambil beberapa dokumentasi warga Tionghoa yang beribadah di klenteng tersebut.
Klenteng Fuk Ling Miau
Klenteng Fuk Ling Miau
Selesai mengabadikan beberapa sudut klenteng Tjen Ling Kiong saya lalu beranjak pergi untuk menuju klenteng Fuk Ling Miau yang berada di Gondomanan. Klenteng Fuk Ling Miua ini disebut juga klenteng Gondomanan karena berada di daerah Gondomanan yang berada di pusat kota dekat dengan Kraton Jogja dan uniknya klenteng ini masih ada hubungan dengan Sultan Hamengkubuwono II yang berkuasa saat itu.
Klenteng Fuk Ling Miau atau Klenteng Gondomanan |
Klenteng Fuk Ling Miau memiliki ornamen unik pada dinding-dindingnya yakni gambar lukisan kehidupan dari kerajaan Tiongkok. Dan arsitektur klenteng jika benar-benar diperhatikan justru lebih mengarah pada perpaduan arsitektur Jawa dan Tiongkok. Memang karena klenteng ini tidak lepas dari campur tangan kraton Jogja saat itu.
Selain berfungsi sebagai klenteng, satu lokasi dengan klenteng Fuk Ling Miau adalah Vihara Buddha Prabha. Ini menjadi unik karena menjadi satunya dua kepercayaan yang berbeda dalam satu tempat ibadah. Walaupun sebenarnya keduanya tetap terpisah di ruangan dalam. Pembagiannya adalah bagian depan untuk umat Kong Hu Cu dan bagian belakang untuk umat Buddha.
Klenteng ini sangat ramai saat saya datang karena warga Tionghoa yang beribadah cukup banyak. Kabarnya warga Tionghoa yang cukup berada memang lebih sering beribadah di klenteng ini. Di depan klenteng sudah banyak anak-anak yang menunggu pembagian angpao yang kata penjaga klenteng rutin ada setiap tahunnya saat Imlek.
Walaupun hanya singkat, akhirnya saya tahu kemeriahan ibadah warga Tionghoa saat Imlek berlangsung. Di kota Jogja memang perayaan Imlek besar-besaran baru akan dimulai awal bulan depan yakni pada bulan Februari. Acara perayaan tersebut akan berlangsung di Kampung Ketandan Malioboro. Kampung pecinan yang telah ada cukup lama di Jogja, dan perayaan Imlek berlangsung selama sepekan. Namun, dengan hadir di klenteng saat Imlek, saya telah merasakan terlebih dahulu kemeriahan Imlek yang sebenarnya.
Selamat merayakan Imlek untuk teman-teman Tionghoa. GONG XI FA CAI
Selamat merayakan Imlek untuk teman-teman Tionghoa. GONG XI FA CAI
Ayo hadiri Festival Imlek Indonesia 2017 di Palembang. Festival Imlek Indonesia merupakan perhelatan yang dilaksanakan guna mendukung perayaan imlek dan cap go meh di kota Palembang. Setelah sukses mengadakan kegiatan serupa pada tahun 2015, Kelompok Kompas Gramedia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali melaksanakan Festival Imlek pada tanggal 11 – 12 Februari 2017 di PSCC Palembang.
Pada kegiatan ini akan dilaksanakan kirab budaya, penampilan dan atraksi seni oleh berbagai paguyuban Tionghoa dan paguyuban lainnya, pemutaran film pendek, stand up comedy dan berbagai penampilan lainnya.
Pada kegiatan ini akan dilaksanakan kirab budaya, penampilan dan atraksi seni oleh berbagai paguyuban Tionghoa dan paguyuban lainnya, pemutaran film pendek, stand up comedy dan berbagai penampilan lainnya.
33 comments
Write commentsBelum pernah liat perayaan Imlek secara langsung, pasti menyenangkan kalau bisa melihat langsung di Palembang jg ya.. Smoba beruntung
Replybelum pernah melihat perayaan imlek secara langsung , hiks ... jadi kepengen ngeliput perayaan imlek ...ugh sek nunggu 1 tahun lagi
Replypingin bgt bisa liat meriah dan perayaan imlek bertepatan dg momentnya tp blm ada kesempatan jua
Replymenarik mas. aku malah belum pernah scr langsung main ke klenteng2 di Jogja e.
ReplyKhas banget dengan merahnya ya. Tapi aku sendiri belum pernah liat langsung perayaannya..
Replyakusuka banget dengan kelenteng dan tetek bengeknya , denagn warna merah terang dan eksotis
ReplyGak harus pas Imlek, pas Cap Go Meh juga bisa
ReplyBisa pas festivalnya atau cap go meh
ReplyMampir mas kapan2, sekalian cari gadis Tiongkok
ReplyMerah dan kuning, karena shio Ayam warna keberuntungannya kuning
ReplyMeriah ya mbak
Replywah klentengnya kece juga :)
Replytravellingaddict.com
Wah menarik, bisa ngeliat tata cara beribadah agama lain. Foto2nya cakep. Semoga beruntung mas :)
Replyomnduut.com
amin
ReplyBetul banget
Replyke klenteng pas perayaan imlek aku belom pernah sih, dan agak takut juga kalo ganggu :D
ReplyPas Imlek malah rame mas
Replysenasib mas.. dulu saya pernah terlambat sehari di klenteng belakang pasar kranggan itu :D
ReplyHahaha iya, aku dapat infonya katanya pas Imlek eh ternyata...
ReplyIssssh, Palembang menanti. :D
ReplySore hari sblum imlek ke lokasi yg gondomanan masuk tempat parkir foto foto, di suruh masuk tapi gk brani takut salah dan mengganggu karena sedang persiapan perayaan imlek hehe...
ReplyAmin, keajaiban kalau menang Ji
ReplyMasuk aja gak apa2 mas..
Replyeh, berarti emang dimana2 klo malam imlek itu justru lebh rame karena paginya mereka pergi kerumah keluarga
ReplyJogja Klentengnya lumayan banyak tapi aku malah belum pernah masuk, paling liat dari luar. Sukses ngontesnya yaa
ReplyAku juga baru tahu hehehe
ReplyHanya dua mbak, wah thank you
Replytahun 2015 lalu coba merasakan nuansa imlek secara langsung. memang punya sesuatu yang berbeda. tapi nggak di tulis dalam blog.
ReplyTernyata jogja juga punya klenteng hehehe, gw pikir cuman keraton doang
ReplyDitulis dong mbak Ben, jadi penasaran
ReplyNdlesep soale mas Adi
ReplyAku suka interior klenteng di sana. DI tempatmu apa ada perayaan Cap Go Meh juga ya?
ReplyKadang ada kadang enggak..
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon