Liburan Tahun Baru di Cimory Semarang Bersama Zoey

Liburan Tahun Baru di Cimory Semarang Bersama Anak

Tahun baru kalian kemana? Pasti banyak pertanyaan seperti itu dari teman saat kalian sudah masuk kembali ke kantor. Untuk malam tahun baru, saya tidak kemana-mana alias hanya tidur lebih cepat. Paginya, saya liburan bersama istri dan anak saya Zoey ke Kabupaten Semarang tepatnya Cimory On The Valley, Bawen.

Tentu saja karena masih suasana liburan dan keesokan harinya senin tanggal 2/1/2017 adalah cuti bersama maka jalanan penuh sesak dengan kendaraan. Saya memutuskan untuk melewati jalur Kopeng, Salatiga. Jaraknya hampir sama dengan jalan utama Jogja-Semarang namun lebih sepi.

Kendala melewati jalur Kopeng hanyalah jalannya sedikit lebih menanjak dan berliku. Toh lewat jalur ini saya berangkat dari Jogja sampai lokasi tetap saja butuh waktu hampir 3,5 jam perjalanan. Bayangkan yang lewat jalur utama bagaimana ya.

Hampir sampai di Cimory On The Valley saya sudah melihat antrean kendaraan untuk parkir. Sempat kepikiran untuk ke Umbul Sidomukti terlebih dahulu namun yo weslah karena memang ingin menikmati menu di resto Cimory dan hari sudah siang maka tetap saya mampir dahulu di Cimory.

Siang itu sumpeknya bukan main di Cimory On The Valley yang merupakan lokasi pengolahan susu sapi yang produknya sudah banyak beredar di indomaret dan alfamart terdekat. Selain pengolahan susu sapi, tentunya sapinya juga ada. Beberapa ekor sapi di tampilkan untuk mengesankan para pengunjung.

Selain sapi, beberapa hewan jinak seperti burung, kelinci, bebek, dan kura-kura juga ada dalam kandang semi terbuka di area dalam Cimory. Pengunjung dapat memberi makan para penghuni Cimory tersebut. Tentunya ada beberapa petugas yang membantu biar hewan-hewan tersebut tidak dianiaya karena rata-rata pengunjung adalah anak-anak yang sedang nakal-nakalnya.

Karena sumpek di pintu masuk saya memutuskan untuk singgah di restoran terlebih dahulu. Saya melewati 3 toko oleh-oleh yang berbeda di Cimory (kok ya nggak dijadikan satu saja). Yang pertama adalah toko souvenir, produk olahan susu dan daging sapi seperti sosis serta oleh-oleh khas Semarang.

Toko yang kedua adalah toko produk olahan dari coklat. Nah saya tidak sempat mampir disini. Namun kalau dilihat-lihat mirip-miriplah sama Coklat Monggo di Jogja. Dan toko ketiga adalah toko pakaian, namun kok malah merk yang dijual bermacam-macam. Seharusnya gambar sapi atau produk Cimory. Biar pengunjung punya kenang-kenangan pernah kesini.

***

Ke restoran saya langsung memilih tempat duduk. Restoran juga sangat ramai saat liburan. Saya mendapat meja yang kurang strategis. Bahkan saya perlu memanggil-manggil pramusaji untuk mendapatkan buku menu. Menu di Cimory ini yang spesial adalah sosis. Ada beberapa varian menu sosis yang ditawarkan. Yang saya pilih adalah Spiral Sausage karena bentuknya unik.

Menu lain selain sosis masih standar menu khas Indonesia seperti nasi goreng dan nasi campur. Pilihan minumnya, mumpung berkunjung kesini ya saya pesen susu dong. Istri pesen Mix Jelly Icecream yang bahan dasarnya juga berasal dari susu.

Cukup lama kami menunggu pesanan datang. Saya terpaksa maklum karena mau bagaimana lagi. Saat saya datang tepat pas high season liburan. Saya sesekali memotret anak saya Zoey dengan Canon EOS M10 yang saya bawa. Zoey sudah rewel dan bosan karena menunggu.

Akhirnya yang ditunggu datang juga. Ah ternyata tampilannya meleset dari buku menu. Sosis pesanan saya kurang greget ukurannya walau masih tergolong besar. Dan ya memang rasanya cukup enak dilidah dengan saus rempah dan beberapa sayuran dan potongan kentang. Namun ya itu, kok nggak sesuai dengan gambar di menu.

Jelly Icecream pesanan istri saya cukup enak. Dia sampai bingung kok jelly bisa manis dan lembut. Menu lain pesanan saya? sangat standar. Masih enak pedagang kaki lima dekat rumah. Maka saya sarankan kalau pesan menu di Cimory mending yang masih berkaitan dengan Cimory seperti sosis dan susu. Apalagi range harga menu khas dan menu "lain-lain" tergolong sama-sama diatas rata-rata.

Selesai makan saya langsung menuju loket tiket untuk masuk area dalam Cimory. Per orangnya hanya ditarik retribusi Rp 10.000,- dan itupun sudah termasuk produk olahan susu dari Cimory Farm. Sebenarnya dari restoran kita langsung bisa masuk secara gratis, ini karena kondisi ramai ya petugasnya juga sibuk tapi karena saya tertib ya beli tiket dong.

Di area dalam Cimory terdapat peternakan dan perkebunan yang ditata rapi. Beberapa titik foto dengan latar belakang tulisan dan botol raksasa Cimory disediakan. Hampir 75% yang ada di area dalam Cimory ditujukan untuk anak-anak. Jadi kalau ke Cimory mending bawa anak-anak ya.

Zoey terlihat senang dengan keberadaan hewan-hewan di Cimory. Favoritnya adalah mengelus kepala sapi yang sedang diberi makan. Kebersihan di Cimory sangat terjaga. Petugas selalu berkeliling untuk menjaga kebersihan. Ada tulisan juga yang menyatakan bahwa 90% pengunjung Cimory membuang sampah pada tempatnya.

Saya cukup lama berada di Cimory, jam 2 saya baru beranjak pergi dari Cimory. Karena keadaan jalan didepan Cimory semrawut dan macet saya memutuskan untuk batal ke Umbul Sidomukti dan langsung pulang ke Jogja. Tampaknya memang tidak memungkinkan berwisata sembari bermacet-macetan. Jam 2 saya dari Bawen, jam 6 sampai rumah. Luar biasa.

Jika mencari tempat yang cocok untuk keluarga khususnya anak-anak. Cimory On The Valley pilihan yang cocok. Saran saya jika kesini jangan datang saat musim liburan agar lebih nyaman. Dan, kalau singgah di restorannya pilihlah menu khas Cimory jangan menu yang umum ada. Oh iya, di Cimory juga ada paket untuk farm education yang dapat juga dipilih untuk mengisi liburan.