Jogja di jam-jam sibuk mulai tidak ramah, apalagi saat jam makan atau malam minggu. Macet dimana-mana, sedangkan para anak muda yang kuliah di Jogja ingin keluar sekedar mencari restoran untuk menikmati menu yang berbeda dari keseharian.
Namun karena terlanjur mager, ya mau tidak mau harus delivery makanan. Beberapa restoran pasti ada jasa delivery makanan namun kita pasti berpikir terlalu ribet untuk mencari satu persatu kontak delivery order/service-nya. Nah untungnya saja ada startup lokal bernama Kulineran, yang membantu para anak muda pesan makanan secara praktis.
Kulineran memang sementara ini menyasar konsumen di Yogyakarta karena startup ini lahir disana. Yogyakarta yang notabene memiliki ratusan pilihan kuliner juga menjadi penompang startup Kulineran untuk terus tumbuh dan berkembang. Hingga kini Kulineran telah memiliki 105 restoran yang bergabung dan bekerjasama dengan total 4106 varian menu yang siap dipilih.
Kulineran masih eksis hingga sekarang yang hampir memasuki usia 2 tahun (berdiri Maret 2014). Kulineran tidak goyah oleh persaingan antar jasa delivery makanan. Walaupun sempat disaingi oleh startup sejenis seperti MakanDiantar yang sangat disayangkan menutup layanannya per 1 Januari 2017 dan aplikasi Go-Food milik startup besar GOJEK.
Kulineran eksis karena tampilan pencarian restoran yang menarik dan informatif. Terlebih lagi ada chat support yang selalui standby untuk membantu calon konsumen. Konsumen juga dapat melihat review yang ditambahkan oleh konsumen yang pernah memesan di restoran. Selain website, Kulineran juga dapat digunakan pada gawai pintar dengan mengunduhnya terlebih dahulu di Playstore Android. maupun AppStore iOS.
Dengan fokus di Yogyakarta saja, Kulineran telah mengimbangi layanan delivery makanan yang beberapa bulan ini menjadi favorit yakni GO-FOOD. Dan walaupun nantinya akan banyak startup sejenis yang akan hadir di Yogyakarta semisal Food Panda, saya yakin Kulineran akan masih tetap eksis karena memiliki kelebihan tersendiri yakni jaringan restoran serta tampilan yang informatif baik website maupun aplikasi.
Startup lokal memang perjuangannya berat jika sebuah startup nasional yang besar juga hadir di kota tersebut. Namun tentunya pasti tetap ada celah untuk mengimbangi. Perkembangan startup di Indonesia juga sangat cepat. Setiap hari mungkin ada startup disekitar kita yang lahir, setiap hari pula pasti ada startup yang berhenti. Seperti saya katakan di awal tadi tentang salah satu pesaing Kulineran yakni MakanDiantar yang terpaksa menutup layanannya pada tahun ini.
Tidak perlu mendoakan startup Indonesia untuk berkembang pesat karena kenyataannya adalah startup di Indonesia sangat berkembang pesat. Harapan saya untuk startup di Indonesia adalah semoga lebih bermunculan startup yang dapat memudahkan kehidupan sehari-hari, ya seperti Kulineran ini namun dalam bidang lain. Semoga.
10 comments
Write commentsiya sih kalau lagi mager tapi mau makan enak akhirnya jasa spt inilah yang sangat membantu
ReplyPraktis ya mbak
Replymakin gampang aja, gak perlu repot2 panas2san nih
ReplyWah beef sandwich..nyumy :-)
ReplySemoga nanti ada inovasi baru chocolate cookies untuk yang di luar Jogja. Atau mungkin juga kelak ada aplikasi jajanan khas Jogja :-)
Btw, nice sharing info n review. Bermanfaat. @ge1212y
Bener banget
ReplyAda menu jajanan khas jogja juga kok
ReplyMakanDiantar uda almarhum? wkwkwk yg ini kira2 bertahan ga ya...
ReplyPadahal, dulu ngehits
ReplyCocok ini buat orang semacam saya yang malas keluar utk cari makan.
ReplyKalau ada kulineran yg bisa delivery, cool habis deh
layanannya sampai di rumah saya ga ya, perbatasan jogja magelang dan masuk tengah kampung, haha..
Replytapi, kadang kita makan di luar bukan sekedar cari kenyang tapi juga buat jalan-jalan. :)
Add your comment EmoticonEmoticon