Pentingsari, Desa Yang Menjunjung Tinggi Kearifan Lokal

Sabtu (17/12/2016) saya beruntung diajak oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman untuk mengunjungi desa wisata yang sudah cukup terkenal baik secara nasional maupun internasional. Desa wisata tersebut adalah desa wisata Pentingsari yang berada di wilayah Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Desa wisata ini terkenal akan alam dan budayanya sehingga banyak menarik wisatawan mancanegara. Nah seperti apakah desa wisata Pentingsari tersebut?

Desa wisata Pentingsari baru-baru ini dikunjungi oleh beberapa blogger seperti saya, bedanya saya blogger lokal dan mereka adalah blogger dari Belanda. Para blogger dari Belanda tersebut berdiskusi dengan Pak Doto selaku koordinator desa wisata Pentingsari untuk membahas Community-Based Tourism (CBT). Rencananya desa wisata Pentingsari akan "dijual" di Eropa dengan paket small group yang biasanya per paket terdiri dari 2 sampai dengan 5 orang.

Pak Doto (baju hijau) menyambut kami yang berkunjung di desa wisata Pentingsari.

Desa wisata Pentingsari berkegiatan menggunakan media apa yang mereka miliki, apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Yang hal tersebut menjadi sesuatu yang luar biasa bagi orang-orang yang sudah jenuh dengan kehidupan perkotaan. Desa wisata Pentingsari sudah dibangun hampir selama 9 tahun. Sejak tahun 2008 desa wisata Pentingsari berdiri dengan konsep salah satunya mengacu pada pengembangan desa wisata di Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman.

Dengan menjual kehidupan keseharian, desa wisata Pentingsari tidak menjual fasilitas mewah. Kalaupun desa wisata Pentingsari mempunyai homestay dengan jumlah yang cukup banyak yakni 55 rumah. Standar dari homestay tersebut adalah rumah biasa dengan standar minimal tempat tinggal. Kalau homestay dibuat dengan standar maksimal, lalu apa bedanya dengan sebuah resort. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan dan diikuti oleh pengunjung seperti berinteraksi dengan alam dan seni budaya menjadikan desa wisata Pentingsari menjadi menarik.

Salah satu homestay yang ada di desa wisata Pentingsari.

Kebetulan 2 tahun terakhir ini Pak Doto, koordinator desa wisata Pentingsari juga berprestasi dengan menjadi juri Community-Based Tourism (CBT) dan homestay di Indonesia. Tahun lalu pak Doto berhasil meloloskan 5 homestay ke Manila, Filipina dan berhasil menyabet penghargaan Asean Homestay Award. Pada bulan Januari 2017 mendatang, 5 homestay dan 3 desa wisata akan kembali dikirim ke Singapura untuk mendapatkan penghargaan homestay dan CBT. Pak Doto berhasil membuat desa wisata mempunyai kebanggaan atas potensi yang dimiliki.

Desa wisata Pentingsari digerakan oleh masyarakat, dirancang oleh masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat, hasilnya juga dinikmati oleh masyarakat.

Jadi desa-desa wisata ini (seperti desa wisata Pentingsari), digerakan oleh masyarakat, dirancang oleh masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat, hasilnya juga dinikmati oleh masyarakat. Untuk standarnya, tentunya tetap mengacu pada standar desa wisata di Kabupaten Sleman, karena Kabupaten Sleman telah memiliki Perda tentang desa wisata. Kabupaten Sleman sendiri berhasil menjadi kabupaten dengan indeks pariwisata peringkat ke-4 di Indonesia karena pengelolaan untuk pembelajaran yang baik, salah satunya adalah dari keberadaan desa-desa wisatanya.

Desa wisata Pentingsari juga telah melakukan MOU dengan Bapeda Kabupaten Sleman yang tentunya sangat mendukung dan menyokong pembelajaran. Semua orang yang belajar di Kabupaten Sleman tidak akan dilayani kalau belum pernah tinggal di Kabupaten Sleman, semua yang belajar tentang kehidupan desa, tentang masyarakat, tidak akan dilayani jika tidak tinggal di salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman. Desa wisata Pentingsari selalu berpedoman dengan hal tersebut.

Joglo Herbal milik salah satu penduduk desa wisata Pentingsari yang difungsikan sebagai homestay dan toko obat herbal.

Tanaman herbal yang ditanam oleh penduduk, tanaman ini juga dapat dibeli oleh pengunjung.

Belajar membuat kerajinan dari janur.

Melihat desa wisata Pentingsari secara sekilas terlihat hampir sama dengan desa wisata lain namun desa wisata Pentingsari tetap memiliki tema yang berbeda, desa wisata Pentingsari lebih mengambil tema tentang alam dan budaya. Desa wisata Pentingsari ini punya program belajar bahasa inggris diluar ruang, belajar bahasa inggris dapat sambil belajar membuat wayang, bermain gamelan, membajak sawah, semua kegiatan tersebut dilakukan dengan media bahasa inggris.

Desa wisata Pentingsari tidak mengejar keuntungan berlebih. Desa wisata Pentingsari selalu mengukur daya dukung mereka sendiri. Desa wisata Pentingsari tidak dapat menerima tamu lebih dari 3500 orang perbulan, rata-rata tamu yang berkunjung ke desa wisata Pentingsari adalah sekitar 3000 orang perbulan. Pengunjung membeli paket dengan kisaran harga mulai dari Rp 75.000 sampai dengan Rp 1.000.000 untuk tinggal di desa wisata Pentingsari.

Hasilnya luar biasa, masyarakat mendapat tambahan penghasilan dari homestay, dari kelompok ibu-ibu yang memasak, dari memandu pengunjung dan lain-lain. Penghasilan dari desa wisata Pentingsari sekitar 200 juta perbulan. Menjadi luar biasa karena uang penghasilan tersebut tidak keluar dari desa wisata Pentingsari. Penghasilan tersebut di distribusikan hanya kepada masyarakat desa wisata Pentingsari. Kelompok koordinator desa wisata tidak pernah mengambil lebih dari 10% penghasilan total dan itupun tidak digunakan untuk gaji pengelola namun untuk pengembangan membangun desa dari sisi berbeda.

Rumah produksi jamur milik salah satu penduduk desa wisata Pentingsari.

Rumah pengolahan hasil pertanian kopi robusta di desa wisata Pentingsari.

Produk kopi robusta dari desa wisata Pentingsari

Dengan konsep yang telah dilakukan oleh desa wisata Pentingsari, mengacu juga pada Community-Based Tourism (CBT), apresiasi dan penghargaan tentunya diberikan kepada desa wisata Pentingsari baik tingkat nasional maupun internasional. Tahun ini desa wisata Pentingsari mendapat penghargaan khusus dari Bupati Sleman dan diberi apresiasi "inilah yang disebut ekonomi kerakyatan".

Desa wisata Pentingsari juga berkolaborasi dengan kawasan sekitar, kebetulan Pak Doto juga di dapuk menjadi ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lereng Merapi. Desa wisata Pentingsari bekerjasama dengan kawasan sekitar seperti wisata lava tour. Lava tour menjadi lebih menarik karena menginapnya di homestay desa wisata Pentingsari, pagi-pagi pengunjung dapat dijemput untuk melihat sunrise di gunung Merapi. Desa wisata Pentingsari juga bekerja sama dengan pelaku seni. Tidak semua kesenian dimiliki namun minta kesenian apapun desa wisata Pentingsari bisa mewujudkannya. desa wisata Pentingsari juga dapat menyesuaikan durasi pengunjung yg ingin tinggal.

Belajar memainkan gamelan di desa wisata Pentingsari

Peraturan utama di desa wisata Pentingsari adalah membatasi diri untuk tidak menerima tamu yang melebihi apa yang desa wisata Pentingsari miliki dan melewati kearifan lokal yang desa wisata Pentingsari miliki. Dangdutan jarang sekali diadakan, sound system lebih dari 3000 Watts pasti dibubarkan. Desa wisata Pentingsari mempunyai tim sweeping jam ibadah, saat waktu ibadah maghrib sampai dengan isya tidak boleh ada kegiatan di desa wisata Pentingsari. Jam 10 malam tim juga sweeping tamu yang berkunjung.

Desa wisata Pentingsari berprinsip tidak boleh di jajah oleh pengunjung mereka. Sekitar 95% masyarakat desa wisata Pentingsari adalah muslim namun pengunjungnya terkadang 100% non-muslim tapi mereka bertemu. Pengunjung menghormati masyarakat dan masyarakat menghormati pengunjung. Desa wisata Pentingsari hampir selalu menolak pengunjung yang keinginan seperti tinggal di hotel yang bebas. Semua tamu harus reservasi dan tercatat satu pintu serta hasilnya didistribusikan dengan adil.

Begitulah kehidupan di desa wisata Pentingsari, desa wisata alam dan budaya yang menjunjung tinggi kearifan lokal.