Tempat-tempat wisata di Gunungkidul tidak bisa hanya dijelajahi dalam waktu sehari saja. Karena di Gunungkidul sana, ada begitu banyak objek wisata menarik yang patut dikunjungi. Namun, wisata sehari yang komplet di Gunungkidul tetap bisa dilakukan kok. Artikel ini adalah lanjutan dari rekomendasi wisata sehari di Gunungkidul yang komplet. Dalam sehari, ada beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi. Dan tempat wisata tersebut sudah mencakup semua yang ada di Gunungkidul.
Pertama yang harus dikunjungi jika kita start dari Jogja adalah tempat terdekat terlebih dahulu. Kecamatan Patuk adalah daerah paling barat kabupaten Gunungkidul yang menjadi koridor utama para wisatawan dari Jogja. Di kecamatan Patuk ada beberapa desa wisata yang menarik, misalnya Desa Wisata Kampung Emas Plumbungan dengan kuliner berkat ndalemnya, Desa Wisata Bobung dengan souvenir topeng kelas dunianya dan Desa Wisata Kampung Jelok dengan nuansa kampung asrinya serta jangan lupakan Gunung Api Purba Nglanggeran dengan spot-spot adventure-nya.
Berwisata di desa-desa wisata tersebut baiknya dilakukan pada pagi hari karena aktivitas desa wisata biasanya mulai menggeliat pada pagi hari. Mengunjungi desa wisata dapat menambah mood mengunjungi destinasi selanjutnya. Tak perlu sampai siang hari berada di desa wisata. Menjelang siang kita dapat beranjak untuk mengunjungi destinasi selanjutnya. Namun, jangan lupa mampir kota Wonosari untuk beli cemilan atau buah tangan. Walang goreng dan thiwul adalah panganan wajib yang harus dicoba.
Lalu siang sampai sore, destinasi selanjutnya enaknya kemana? Tentu saja adalah menuju pantai. :)
SURFING DAN SNORKELING DI PANTAI WEDIOMBO
Surfing dan Snorkeling masih tergolong baru di pantai-pantai Gunungkidul. Melakukan surfing di pantai-pantai selatan pulau Jawa masih masuk kategori berbahaya karena ombak yang terlalu ganas. Apalagi pantai-pantai di Gunungkidul yang penuh dengan bebatuan karang. Kalau snorkeling, baru pantai Nglambor saja yang saya tahu mulai menggeliatkan wisata snorkelingnya. Nah di pantai Wediombo?
Adalah Wediombo Surf Society yang mulai menebar racun surfing dan snorkeling di pantai Wediombo sejak tahun 2015. Walaupun komunitas mereka tergolong masih baru, namun mereka adalah penggerak kawasan pantai Gunungkidul bagian timur khususnya pantai Wediombo. Karena kita tahu, pantai-pantai yang lebih sering dikunjungi hanya sederetan pantai Baron, Krakal, Kukup dan yang paling sering ya pantai Pulang Syawal (orang-orang mengenalnya dengan pantai Indrayanti).
Potensi pantai-pantai di bagian timur Gunungkidul tergolong baik untuk masa yang akan datang. Ada pantai Siung yang rencananya akan dijadikan lokasi panjat tebing tingkat internasional. Ada pantai Sadeng dengan potensi wisata memancingnya. Dan pantai Wediombo sendiri, walaupun lokasi termasuk jauh karena juga berada di bagian timur namun dengan adanya komunitas seperti Wediombo Surf Society tentunya menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke pantai Wediombo.
Saya tiba di pantai Wediombo saat siang hari. Pertama yang saya lakukan saat tiba tentunya istirahat karena perjalanan yang panjang dengan jalan yang mendekatkan kepada Tuhan (berkelok naik turun maksudnya). Ada banyak warung untuk istirahat yang ada di pantai dengan menu andalan seafood. Satu warung makan berbentuk pendopo yang membuat saya tertarik singgah adalah Joglo Wediombo Cottage & Resto. Tempatnya cozy dan terlihat lebih mencolok ketimbang lainnya karena berada di jalan menurun menuju pantai.
Bangunannya yang megah dan baru menambah rasa nyaman untuk istirahat. Menu standar di resto ini seperti Mie Ayam dan Bakso yang lumrah di lokasi wisata tentunya ada. Namun kalau ke pantai pesennya seafood dong. Seafood di Joglo Wediombo Cottage & Resto ini yahud sekali. Menu ikan bebakarannya dibumbui madu yang meresap di daging ikannya. Kalau bosan dengan bebakaran tinggal pesan ikan yang dimasak bumbu pedas, rasanya tak kalah nendang dan maknyus. Jangan tanya soal sambalnya. Saya rasa embak-embak yang memasak hidangan ini adalah layaknya hasil didikan koki terbaik.
Istirahat, sholat dan makan sudah saya lakukan. Saat saya berada di resto saya juga dihibur oleh kesenian campur sari yang unik. Karena penabuh gendangnya rata-rata adalah anak-anak kecil usia sekolah dasar. Nama grup campursari ini adalah Upil Dewo Enterprise, kelompok ini asli daerah Semanu, Gunungkidul. Beberapa pengunjung termasuk yang bersama dengan saya menikmati alunan lagu dan irama tabuhan kendhang. Semua terlihat meriah saat itu. Selanjutnya kemudian saya bergegas berganti pakaian untuk segera menuju basecamp Wediombo Surf Society.
Wediombo Surf Society memang hanya menyediakan dua jasa, surfing dan snorkeling. Untuk surfing mereka menamainya Wediombo Surfing Lesson yang intinya adalah kelas belajar surfing. Kata mereka, bermain surfing tidak perlu harus jago dahulu. Mereka akan mengajari sampai cukup pantas bermain surfing di Wediombo. Saya nggak cukup nyali untuk mencoba surfing. Terlihat mudah namun melihat deburan ombak pantai Wediombo nyali saya langsung ciut.
Saya kemudian hanya mendaftar kelas snorkeling siang itu. Sebenarnya para pemandu sudah mengatakan bahwa siang itu sudah tidak cocok untuk snorkeling karena air laut sedang tidak bagus. Ya apa boleh buat daripada saya malu-maluin di kelas surfing, saya dan teman-teman tetap memaksa untuk kelas snorkeling tetap diadakan. Hasilnya, laguna pantai Wediombo menjadi tujuan kami.
Ternyata laguna pantai Wediombo tetap menyenangkan pada siang hari yang terik walau deburan ombak cukup sangar. Berbeda kalau sore, air tenang dan laguna ini menjadi salah satu spot untuk menikmati matahari tenggelam. Karena ombak yang besar, tentunya peralatan safety seperti pelampung saya kenakan. Beberapa pemandu juga menjaga saya agar tidak melewati batas yang ditentukan.
Testimoni surfing dari beberapa teman yang melakukannya mengatakan bahwa surfing itu menyenangkan. Walau saya masih belum berniat (dan berani) melakukannya tentu saja saya amini testimoni tersebut. Snorkeling? Menyenangkan juga dong. Karena dua kegiatan ini tergolong hal baru dan tentunya patut dicoba untuk dipamerkan kepada teman-teman kantor.
Saya kemudian hanya mendaftar kelas snorkeling siang itu. Sebenarnya para pemandu sudah mengatakan bahwa siang itu sudah tidak cocok untuk snorkeling karena air laut sedang tidak bagus. Ya apa boleh buat daripada saya malu-maluin di kelas surfing, saya dan teman-teman tetap memaksa untuk kelas snorkeling tetap diadakan. Hasilnya, laguna pantai Wediombo menjadi tujuan kami.
Ternyata laguna pantai Wediombo tetap menyenangkan pada siang hari yang terik walau deburan ombak cukup sangar. Berbeda kalau sore, air tenang dan laguna ini menjadi salah satu spot untuk menikmati matahari tenggelam. Karena ombak yang besar, tentunya peralatan safety seperti pelampung saya kenakan. Beberapa pemandu juga menjaga saya agar tidak melewati batas yang ditentukan.
Testimoni surfing dari beberapa teman yang melakukannya mengatakan bahwa surfing itu menyenangkan. Walau saya masih belum berniat (dan berani) melakukannya tentu saja saya amini testimoni tersebut. Snorkeling? Menyenangkan juga dong. Karena dua kegiatan ini tergolong hal baru dan tentunya patut dicoba untuk dipamerkan kepada teman-teman kantor.
Sampai pukul tiga sore saya berada di kawasan pantai Wediombo. Karena ingin melanjutkan destinasi berikutnya maka saya bergegas mandi dan berganti pakaian untuk lanjutkan perjalanan. Destinasi berikutnya adalah destinasi santai karena penutup. Tentunya adalah adalah arah pulang menuju Jogja.
Pantai Bagian Timur Gunungkidul
Pantai Jogan (Air terjun di pinggir pantai);
Pantai Siung (Wisata panjat tebing dan bukit);
Pantai Wediombo (Surfing, snorkeling, laguna dan spot sunset);
Pantai Jungwok (Camping);
Pantai Greweng (Camping);
Pantai Sedahan (Camping);
Pantai Sadeng (Wisata memancing)
Wediombo Surf Society
Jasa pemandu surfing dan snorkeling
Kontak: 0877-8160-1127 dan 0878-3883-6590
Joglo Wediombo Cottage & Resto
Penginapan dan restoran seafood
Kontak: Susilo 0852-2844-0999
MENIKMATI MATAHARI TENGGELAM DI BUKIT BINTANG
Arah pulang yang saya maksud adalah Bukit Bintang. Menikmati matahari sore dengan gemerlap lampu yang mulai dinyalakan karena datangnya malam. Salah satu tempat yang saya rekomendasikan adalah The Manglung. The Manglung ini adalah restoran yang lokasinya justru berada di atas area bukit bintang yang biasa ramai dengan wisatawan. The Manglung tepatnya berada pada jalan alternatif menuju desa Ngoro-oro arah Gunung Api Purba Nglanggeran.
Pukul lima sore adalah waktu yang tepat untuk sampai di The Manglung. Pesan makanan dan nikmati pemandangan yang ada. Bisa juga kita melihat-lihat pemandangan melalui balkon yang disediakan. Kawasan bukit bintang memang tempat favorit untuk melepas lelah dan mengakhiri perjalanan. Sebenarnya banyak restoran yang patut menjadi pilihan lain selain The Manglung, namun karena resto ini belum lama buka maka lebih sedikit pengunjung yang datang, membuat suasana lebih privat dan nyaman. Saya lebih rileks dalam menikmati.
Dalam wisata sehari di Gunungkidul memang maksimal kita hanya akan mendapat paling tidak tiga sampai empat destinasi saja. Lebih dari itu, tentunya tidak akan puas karena durasi waktu akan semakin mepet. Seperti saya katakan diawal tadi, sehari di Gunungkidul sebenarnya kurang puas karena sangat begitu banyaknya obyek wisata di kabupaten ini. Kita harus pintar-pintar memilih destinasi agar dapat mencakup semua potensi wisata Gunungkidul.
Jadi kapan kalian mau wisata ke Gunungkidul? Sehari saja cukup kok!
Jadi kapan kalian mau wisata ke Gunungkidul? Sehari saja cukup kok!
The Manglung View & Resto
Spot sunset bukit bintang dan restoran masakan Indonesia
Jalan Ngoro-oro No. 16, Patuk, Gunungkidul
***
Tulisan rekomendasi wisata sehari di Gunungkidul yang komplet ini adalah berdasar pengalaman Fam Tour sehari bersama blogger, media, mahasiswa dan tour & travel yang diselenggarakan oleh
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisatan Kabupaten Gunungkidul
dengan tema
"Familiarization Tour di Destinasi Wisata Gunungkidul".
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisatan Kabupaten Gunungkidul
dengan tema
"Familiarization Tour di Destinasi Wisata Gunungkidul".
6 comments
Write commentswaah...pantai wediombo keren yaa, sekarang udah bisa surfing juga
Replypantai di gunkid emang bagus-bagus yaaa
selamat menikmati gunungkidul, mas :)
ReplyIya, nambah keren
ReplyWah, mas Jarwadi kok ndak ikut
ReplyWah baru masuk ke blognya mas Ardian ni, kapan tamasya bareng yuk!
ReplyAyuk
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon