Kabut pagi masih belum beranjak hilang dari penginapan kami. Sejak kemarin kami berada di pabrik sekaligus pondok wisata yang bernama Agro Wisata Perkebunan Teh Tambi, Wonosobo. Rencananya dalam dua hari, kami sekantor (AA YKPN) akan melakukan outbond yang dikelola oleh Agro Wisata ini sebagai paket wisata yang ditawarkan.
Karena berada di pabrik teh, tentu suguhan paling utama bagi kami adalah produk teh dari perkebunan tersebut. Sungguh saya rasakan magis kabut saat menikmati teh di ketinggian 1400 mdpl. Hawa dingin merasuk disegarkan dengan secangkir teh hangat yang langsung dikemas dari pabriknya.
Sejarah PT. Perkebunan Tambi yang kini menonjolkan wisata agro sebagai salah satu daya tariknya jauh dimulai dari tahun 1865. Didirikan sebagai cabang dari perusahaan Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschaappij. Perusahaan tersebut dikelola oleh NV. John Peet yang berkantor pusat di Batavia (Jakarta).
Revolusi Kemerdaan Indonesia membuat pengelolaan perkebunan lalu jatuh ke tangan pribumi. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena Konferensi Meja Bundar tahun 1950 membuat kepengelolaan dikembalikan ke tangan Belanda.
Beberapa tahun berselang kekuasaan Belanda kembali jatuh, pada tahun 1954 perusahaan diambil alih oleh NV. Eks PPN Sindoro Sumbing, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Eks. Pegawai Perkebunan Negara. Dalam perkembangannya pada tahun 1957 perusahaan tersebut bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang kemudian memunculkan nama NV. Tambi yang berubah menjadi PT. Tambi hingga kini.
Produk perkebunan teh Tambi hampir 80% dijual ke perusahaan lokal maupun internasional yang akan dijual kembali dengan merk mereka sendiri. Sisanya, hasil perkebunan teh dijual dengan merk Teh Tambi. Produknya dikemas menjadi Teh Hitam dan Teh Hijau serta dalam bentuk kemasan dengan lambang Punokawan sebagai ciri khas.
Yang paling nikmat adalah teh hitam grade 1, karena kualitasnya paling baik. Rasa dan aromanya begitu kuat. Apalagi dinikmati pada dinginnya daerah Tambi, Wonosobo. Teh hitam tentunya dihasilkan dari pucuk teh pilihan berkualitas karena dipetik dari kebun teh yang berada pada ketinggian 1400 s/d 2100 mdpl, hampir mendekati arah puncak Gunung Sindoro.
Agrowisata Tambi ini juga cocok untuk kegiatan traking karena nyamannya jalur perkebunan teh. Tentunya kondisi udara sejuk akan menambah semangat untuk berjalan mengelilingi perkebunan. Melihat aktivitas pemetik dan truk pengangkut teh, menyapa penduduk lokal yang ramah adalah aktivitas yang dapat kita lakukan disini.
Agrowisata Tambi ini juga cocok untuk kegiatan traking karena nyamannya jalur perkebunan teh. Tentunya kondisi udara sejuk akan menambah semangat untuk berjalan mengelilingi perkebunan. Melihat aktivitas pemetik dan truk pengangkut teh, menyapa penduduk lokal yang ramah adalah aktivitas yang dapat kita lakukan disini.
Musim hujan yang masih ada di daerah Tambi, Wonosobo adalah waktu yang cocok untuk mengunjungi perkebunan teh. Kebun teh akan terlihat sedang hijau-hijaunya. Acara outbond yang kami lakukan sebenarnya sempat hampir gagal karena hujan begitu derasnya saat pertama kali datang. Namun tentunya setelah itu bonus kabut tebal menjadi penambah nikmatnya menyeruput teh. Hal yang tidak bisa kami lupakan.
2 comments
Write commentsSeger ini bisa langsung mencoba teh alami langsung dari kebun
ReplyBener, dan rasanya beda banget. Lebih nikmat...
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon