Siang yang panas waktu itu entah kenapa setelah dari Godean saya tidak belok melewati ring-road saja untuk menuju kembali ke rumah. Setelah mengantar barang ke Godean saya pulang melewati jalan Godean yang padat. Menyesal sudah terlalu jauh saya gas motor saya, haduh goblok banget kenapa lewat sini mana panas lagi, batin saya.
Rasa lapar diperut menambah penderitaan saya siang itu. Aduh, tengok kanan-kiri memikirkan kira-kira mana yang cocok untuk berhenti. Sambil ingat-ingat juga berapa uang didompet sehingga saya makin tajam dalam menyeleksi warung makan sepanjang jalan Godean. Mie Ayam, Bakso, Sate lewat, lewat dan eh... mata saya sekilas melihat penampakan tulisan bakso kerikil.
Penampakan Bakso Kerikil Pak Supri |
Beberapa hari lalu memang saya melihat posting di Instagram tentang bakso kerikil di sekitar jalan Godean. Ah kebetulan menurut saya sekalian menjajal enak apa tidak. Langsung saya putar balik motor saya yang sebenarnya sudah melewati bakso kerikil tadi. Buset, untuk puter balik aja juga susah, lain kali saya hindarilah jalan Godean ini.
Seusai memarkir motor di depan warung yang nampak sederhana ini saya langsung menemui penjual. Penjualnya seorang bapak-bapak seumuran bapak sayalah kira-kira. Mungkin beliau yang bernama bapak Supri karena spanduk di warung bakso tersebut diberi nama Bakso Kerikil Pak Supri. Tanpa basa-basi saya pesan bakso kerikil komplit, biasanya kalau pertama kali saya pesan komplit untuk lihat bakso berisi apa saja.
Tak lupa saya menyeruput es teh pesanan sambil menunggu bakso kerikil saya datang karena ternyata haus sudah tidak tertahankan. Sekilas warung pak Supri walau sederhana tapi sungguh nyaman, atau mungkin karena saat saya datang tidak terlalu ramai kali ya. Warungnya terbuka sehingga terkesan sejuk saat angin datang. Namun untuk bising bukan main karena dekat sekali dengan jalan raya.
Akhirnya bakso kerikil pesanan saya datang. Wah ini sih bakso tusuk dikasih kuah pikir saya. Baksonya banyak namun kecil-kecil, jelas karena itu maka dinamakan bakso kerikil. Namun pak Supri juga memberi satu bakso yang berukuran sedikit lebih besar. Mungkin untuk penyemangat kali ya, tapi rasa bakso yang besar beda dan tekstur dagingnya lebih kerasa, berbeda dengan bakso kerikilnya yang lebih mirip bakso tusuk.
Saya hitung, jumlah bakso kerikil hampir 40an. Kalau pesan komplit, isinya seperti bakso pada umumnya, dengan mie kuning dan tahu iris. Saran saya sih enakan pesen bakso kerikil kuah, lebih menikmati baksonya dan siapa tahu bakso kerikilnya lebih banyak. Warung Pak Supri yang asal Magelang ini memasang spanduk warung bakso Kerikil didalam warung sehingga dari jalan raya mungkin terlihat seperti warung bakso biasa.
Spanduknya bertuliskan cukup wah karena Pak Supri melabeli bakso kerikilnya sebagai bakso kerikil pertama di Jogja. Kalau tertarik lokasinya sebenarnya cukup mudah. Pokoknya dari Giant jalan Godean kebarat lagi, setelah perempatan ke barat sedikit. Warung bakso kerikil Pak Supri berada di utara jalan. Untuk harga seporsi bakso komplit Rp 10.000,- saja.
Saya hitung, jumlah bakso kerikil hampir 40an. Kalau pesan komplit, isinya seperti bakso pada umumnya, dengan mie kuning dan tahu iris. Saran saya sih enakan pesen bakso kerikil kuah, lebih menikmati baksonya dan siapa tahu bakso kerikilnya lebih banyak. Warung Pak Supri yang asal Magelang ini memasang spanduk warung bakso Kerikil didalam warung sehingga dari jalan raya mungkin terlihat seperti warung bakso biasa.
Gerobak Bakso Kerikil Pak Supri |
2 comments
Write commentsDuh bakso yang ukuran kecil-kecilnya lebih menggoda deh mas ardian hahaha.
ReplyCobain mbak..
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon