Walaupun tergolong pasar dengan luas bangunan yang kecil, namun tidak mengurangi keberagaman pedagang yang menjual dagangannya terutama kuliner jajanan tradisional. Salah satu penjual jajanan tradisional di dalam komplek pasar Talok adalah bu Joyo. Walau sudah sepuh, bu Joyo masih setia menjajakan jajanan tradisionalnya yang menjadi favorit bagi sebagian orang termasuk saya.
Kue Lupis Bu Joyo |
Pasar Talok ini berada sedikit mblusuk ke dalam. Lokasinya berada di selatan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tepatnya selatan jalur rel Timoho. Pasar Talok termasuk pasar yang bersih. Karena luas bangunan yang kecil, pengelolaan kebersihan pasar selalu terjaga. Pedagang jajanan tradisional di pasar Talok bisa dihitung dengan jari karena jumlah pedagang menyesuaikan porsi luas bangunan. Bu Joyo adalah salah satu yang menjajakan tradisional seperti gatot, tiwul, ketan ireng, grontol, kue lupis dan sebagainya.
Kondisi Pasar Talok yang bersih. |
Yang paling laris dari bu Joyo adalah kue Lupisnya. Walaupun sedikit kesiangan beruntung saya masih mendapat sisa dagangannya. Rasa kue lupis bu Joyo ini kenyal dan bumbu gulanya yang begitu manis. Dan apa yang paling dicari jika pergi ke pasar tradisional? Yup, harga yang murah. Saya cukup memberi beliau uang Rp 3.000,- dan satu porsi lumayan kue lupis siap saya nikmati. Mau kurang atau lebih boleh, tergantung selera dan kapasitas perut kalian.
Bu Joyo melayani pembeli. |
Tiwul, Ketan Ireng dan Grontol |
Saya perkirakan pukul 10 dagangan bu Joyo ini habis. Kalau tidak mau kehabisan, jam sarapanlah waktu yang cocok untuk datang kesini. Pasar Talok ini favorit mahasiswi-mahasiswi UIN yang kost sekitaran daerah tersebut. Jadi sekalian cuci mata sambil tunjukan kita sebagai mas-mas keren yang tak malu ke pasar. Oke, ayo ke pasar dan jajan.
Add your comment EmoticonEmoticon