Hari minggu 8 November 2015 saya mengikuti acara gowes bareng yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bantul. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati hari Pahlawan yang jatuh tiap tanggal 10 November. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 100 peserta yang berasal dari berbagai komunitas sepeda di wilayah Jogja, saya sendiri ikut acara ini melalui komunitas sepeda Jogja Folding Bike, total anggota komunitas kami ada 6 orang yang mewakili termasuk saya.
Berbagai komunitas tumpah ruah di halaman pendopo Bupati Bantul pagi itu, mereka kebanyakan pesepeda senior karena jatah rata-rata peserta tiap komunitas hanya antara 6 sampai dengan 10 orang sehingga saya yakin yang senior yang didulukan. Setelah tikum dan registrasi peserta kami siap-siap untuk bersepeda menunggu pembukaan oleh panitia, pejabat Dinsos dan Plt. Bupati Bantul.
|
Narsis sitik rapopo, jersey by IMAM TSJ. |
Setelah doa sebelum keberangkatan oleh Mbah Kung Endy, senior dari Basen Cycling Club akhirnya kami dilepas keberangkatannya oleh Plt. Bupati Bantul bapak Sigit. Rute awal terlihat biasa dan cenderung menurun sedikit demi sedikit. Kami bersepeda menyusuri jalan Samas lalu berbelok ke jalan Ganjuran melewati perkampungan warga hingga tembus jalan Parangtritis.
Setelah sampai jalan Parangtritis kami lanjut ke selatan arah pantai hingga menuju terminal bus Parangtritis, disini kami istirahat sebentar dan mengabadikan momen di monumen Jend. Sudirman yang berada di seberang terminal sebagai pertanda bahwa kami gowes untuk napak tilas perjalanan Gerilya beliau. Setelah cukup berfoto kami mengisi amunisi dengan air dan pisang yang disediakan panitia, dan karena rute selanjutnya cukup berat kami diberi wejangan untuk tidak malu menghubungi panitia jika tidak kuat untuk menanjak, mobil evakuasi siap menyapu hehe.
|
Pak Jenderal pernah disini. |
|
Plakat Monumen |
Rute selanjutnya adalah tanjakan jalan alternatif menuju kecamatan Panggang, rute ini begitu kejam dan sadis. Awal naik kami sudah disuguhkan oleh tanjakan yang super miring, saya sempat berkali-kali berhenti untuk ambil napas dan menunggu teman sesama komunitas agar tetap bersama. Di salah satu tanjakan atas, saya dan beberapa teman cewek cukup lama berhenti dan memutuskan untuk naik pickup penyapu, apa boleh buat karena jalan begitu sadis.
|
Menunggu teman, duh lirikan e. |
|
Istirahat sebentar, separuh perjalanan. |
Saya dan dan beberapa teman yang naik pickup diberhentikan di pertigaan sebelum jalan lingkar selatan menuju terminal Panggang. Kata beberapa teman jalan masih tanjakan namun sebatas
rolling atau menanjak-menurun. Tipe jalan seperti ini cukup membantu karena saya sudah bosan dengan tanjakan. Saya berhenti di sebuah warung dekat pertigaan tersebut untuk mengisi amunisi perut, maklum karena sedikit sarapan dan sekalian menunggu teman dibelakang yang masih tahan untuk tidak disapu pickup.
Setelah teman datang, makan dan cukup istirahat saya melanjutkan perjalanan. Tipe jalan rolling cukup membantu saya, tanjakan lalu turunan, tanjakan lagi lalu turunan lagi begitu terus hingga terminal dan melanjutkan perjalanan menuju daerah Siluk di Imogiri. Sepanjang perjalanan cuaca cukup bersahabat karena mendung, dan banyaknya pepohonan dipinggir jalan serta jalan yang relatif sepi dan mulus sungguh begitu menyenangkan.
Akhirnya pukul 10.30 saya turun dari Jogja lantai dua, begitu curamnya turunan hingga saya tidak berani untuk tidak mengerem sepeda lipat saya. Pelek sepeda hingga panas saat saya terus mengerem V-Brake sepeda lipat saya ini, beberapa teman pun begitu. Saya saat itu mau ditawari nyepeda naik lagi ogah banget. Ternyata saya menanjak cukup tinggi juga ya, naik keringetan turun keringetan juga.
Finish acara sepeda ini berakhir di Kelurahan Kebon Agung, yang berada di jalan Imogiri-Siluk. Disana sudah menanti Soto Ayam, gorengan dan teh hangat sebagai pengisi perut, langsung saja saya melahap apa yang disajikan. Sampai di kelurahan tepat pukul 11 siang, total 4 jam kami habiskan dijalanan dengan jarak tempuh sekitar 50an kilometer. Yang kami heran, kami datang sudah ada pesepeda yang pulang terutama dari Keong Gowes, buset mereka sampai pukul berapa yak.
|
Halaman balai desa Kebon Agung. |
|
Pendopo balai desa Kebon Agung, sebagian pesepeda telah pulang. |
Tidak malu-maluin amatlah Jogja Folding Bike datang pukul 11 karena masih ada pesepeda yang tinggal dibelakang kami. Pukul 12an rombongan terakhir datang, mereka terlihat cukup kelelahan. Saat itu komunitas kami memutuskan untuk pulang karena mendung yang tampak semakin gelap. Berpamitan dengan beberapa teman pesepeda dan kamipun pulang plus hujan-hujanan,
gowes bareng momentum hari pahlawan adalah gowes yang luar biasa menyenangkan dan tak akan terlupakan.
|
Jogja Folding Bike Squad |
Salam Gowes!
Share this
Content Creator, Founder @nyetritbareng, Admin @kopi.web.id, 5th Place Winner APWI Kemenpar 2018 & 4th Place Winner APWI Kemenpar 2019.
Add your comment EmoticonEmoticon