Jembatan Krasak di wilayah Tempel adalah pintu gerbang menuju Jogja dari arah Magelang. Jembatan Krasak adalah jembatan yang menghubungkan Magelang di sebelah utara dan Jogja disebelah selatan. Disekitar jembatan ini tepatnya dibawah jembatan yang dibawahnya terdapat pasar, disana ada kuliner legendaris hingga Bondan Winarno si tukang icip-icip yang terkenal itu, mau berkunjung ke warung ini.
Warung Ijo "Bu Padmo", nama warung makan sederhana ala tempo dulu ini. Dengan menu andalan brongkos daging sapi, warung ijo menjadi pelopor sentra kuliner brongkos daging di wilayah Tempel.
Warung Ijo "Bu Padmo", nama warung makan sederhana ala tempo dulu ini. Dengan menu andalan brongkos daging sapi, warung ijo menjadi pelopor sentra kuliner brongkos daging di wilayah Tempel.
Lokasi pertama berdiri berada tepat dibawah jembatan Krasak, di barat pasar Tempel yang tidak jauh dari sungai. Saat itu warung ini tidak begitu luas, pelanggan umumnya pedagang pasar dan penglaju yang berhenti di sekitar tempat tersebut sembari menunggu jam keberangkatan bus. Sekarang warung ini begitu ramai oleh wisatawan yang akan berkunjung atau meninggalkan Jogja karena kelezatannya disebarkan begitu cepat, mereka menyempatkan untuk mampir icip-icip ke warung ini.
Karena keterbatasan tempat maka warung ini sejak 2 tahunan yang lalu dipindah ke sebelah selatan pasar tepat dipinggir jalan alternatif menuju Sleman. Tidak ada yang berubah dalam penataan warung ini. Masih dengan cat hijau penanda warung, jejeran toples jadul berisi kerupuk dan peyek serta tempelan koleksi kalender pemilik warung.
Rasa brongkos daging Bu Padmo memang nendang, betul-betul daging sapi empuk yang disajikan bersama nasi panas. Kita bisa menambah krecek atau telur ayam jika lauk kurang. Atau jika masih kekurangan lauk lagi, di meja makan terdapat iso babat yang siap dicoba kelezatannya.
Karena Bu Padmo, daerah Tempel menjadi ikon sentra kuliner brongkos daging. Disekitar selatan jembatan juga terdapat warung brongkos daging lain selain Bu Padmo, mereka mencoba peruntungan dengan juga menjual brongkos. Namun memang hanya warung Bu Padmo asli, yang berdiri sejak tahun 1950 yang paling membuat saya selalu menyempatkan diri untuk mampir.
Maknyusss...
6 comments
Write commentswohoo, kuliner disekitar yogyakarta emang nggak pernah ada matinya! next time ke sana mau cobain! :D
ReplyWajib dong...
ReplyNoted.. Bu padmo jogja ya.. Tempatnya sederhana. Tapi sekelas bonda winarnoa aja datang pastinya ada yg spesial
ReplyDulu sih sederhana karena nempel sama pasar.. sekarang agak jauhan ke timur dikit hehe.. coba om sekalian lewat jalan alternatif masuk Jogja via Turi...
ReplyAku tuh beneran penasaran ama brongkos sejak baca novel nyai gowok.. Di sana ada diceritain si nyai makan brongkos ini, dan caRa penulisannya bikin pembaca kebawa penasaran :). Tp malah k jogja kmrn ga sempet k brongkos krn kita lgs balik k solo dan telanjur kenyang makan yg lain wkt itu.. Next k jogja sprtinya memang hrs nginep ya mas, buar puas kulinernya :D
ReplyYoi, kulinernya di Jogja banyaaakkkk
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon