Apa yang membuatmu ingin kembali ke suatu tempat selain tentunya kenangan? Kalau saya, rasa. Rasa yang selalu tertanam membekas di lidah dan otak kita. Oh iya, ini soal kenikmatan secangkir kopi bukan rasa yang lainnya. Tentu saja yang saya maksud disini adalah rasa kopi arabica Posong, Temanggung yang terkenal itu.
Saya kembali lagi ke Posong demi kopi karena ajakan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah yang mengadakan Visit Media Sosial dan Blogger. Tentunya saya merasa sangat beruntung diberi kesempatan diundang untuk mengunjungi beberapa sentra UKM di Jawa Tengah. Sebelum ke Posong, kami serombongan mengunjungi Pisang Aroma KPK Mawar di Kandangan, Temanggung.
Di obyek wisata dan sentra kopi Posong, tempat pertama yang kami kunjungi adalah rumah pengolahan kopi milik pak Tuhar di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Konon katanya pak Tuhar ini telah terkenal di kalangan para barista di pelbagai daerah. Pak Tuhar adalah orang yang berani mengolah kopi secara lebih modern dan memasarkannya di Indonesia bahkan pernah melakukan ekspor hingga Korea.
Sedikit tentang kopi Posong. Kopi Posong adalah kopi arabica yang tumbuh di lereng gunung Sindoro yang ditanam pada lahan perkebunan dengan ketinggian antara 1600 sampai dengan 1800 mdpl. Kawasan gunung Sindoro merupakan gunung berapi yang memiliki temperatur udara dingin dan lembab serta curah hujan tinggi sehingga dapat menghasilkan kopi arabica yang nikmat.
Tanaman kopi Posong dihasilkan dari varietas yang terseleksi dan tertanam dengan sistem tumpang sari dengan tanaman lain yang rata-rata telah terpupuk organik. Petani pak Tuhar hanya memetik 95% buah matang merah yang juga telah diseleksi. Kombinasi kesuburan tanah vulkanik dan temperatur rata-rata 20-30 derajat Celcius yang lembab membuat kopi Posong berkualitas.
Secangkir kopi Posong yang dihidangkan kepada saya oleh pak Tuhar memiliki rasa asam yang pas dan tidak terlalu pahit. Kopi Posong memiliki aroma yang kuat dengan rasa yang terkadang memang mirip buah lemon. Terkadang pula ada sedikit rasa karamel atau coklat.
Prosesing di rumah milik pak Tuhar cukup komplit, ada full wash, semi-wash, natural, honey, natural wine dan green coffee. Unit pengolahan hasil menggunakan alat mesin yang sudah modern. Beberapa produk yang dihasilkan oleh pak Tuhar adalah Coffe Posong, Java Sindoro-Sumbing dan Two Heart atau Dua Hati yang berasal dari nama sang pemilik Tuhar, Tuhar = TwoHeart.
Usai berbincang dan menyesap dengan puas kopi Posong di rumah pak Tuhar kami serombongan menanti kendaraan untuk mengantar ke pusat obyek wisata dan perkebunan Posong. Lokasinya berada sedikit lebih ke atas lagi sehingga kami harus bergantian menunggu kendaraan yang lebih kecil.
Saya baru mendapat kesempatan diangkut keatas selepas magrib. Sedikit kecewa karena melewatkan senja dari obyek wisata Posong. Namun karena saat itu sedikit gerimis maka mungkin saja yang sudah sampai atas belum tentu mendapat momen senja. Malah saya yang berangkat saat kondisi mulai gelap merasakan sensasi petualangan. Sepanjang perjalanan hanya gelap gulita. Sempat beberapa kali kami harus turun dari mobil karena mobil tidak kuat melawan tanjakan. Seru!
Sampai di pusat obyek wisata Posong saya disambut teman-teman yang sudah berada disana dengan tempe kemul serta kudapan lain yang nikmat. Posong indah juga saat malam. Gemerlap lampu beberapa wilayah Temanggung terlihat dari atas. Selain wisata kopi, Posong juga diperuntukan untuk camping area. Kondisinya sudah tertata dan cukup aman terjaga.
Yang ditunggu di obyek wisata Posong akhirnya tiba. Siapa dia? Beliau adalah Gubernur Provinsi Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo. Begitu membanggakan saya dapat duduk berdikusi dengan kami para blogger. Beliau memang senang dengan hal yang berbau media sosial. Selain berdikusi dengan blogger tentunya momen kedatangan Bapak Gubernur tidak di sia-siakan oleh para petani kopi di wilayah Posong. Satu persatu mereka menyampaikan keluh kesah yang langsung diberi tanggapan oleh Bapak Gubernur.
Acara diskusi diakhir menjelang tengah malam. Mungkin karena terlalu asik, diskusi tidak terasa telah memakan banyak waktu. Kami bergegas menuju hotel di daerah Wonosobo untuk menyimpan tenaga menuju destinasi berikutnya di kabupaten tersebut. Kiranya kalian perlu mengunjungi Posong, agar dapat kembali demi kopi.
Tabik.
Tabik.
5 comments
Write commentsYang di atas isinya menggigil kedinginan, mas =D
ReplyKalau bicara tentang kopi sumpah tak ada abisnya bang ...jangan lupa besok besok cicip kopi Bondowoso ya bang ....saya tunggu lho
ReplySiap, Bondowoso saya belum pernah
Replykan ada aku mz
ReplyEnak ya minum kopi di udara dingin Temanggung. Saya belum pernah nyobain kopi posong, Kalo mudik saya wajib coba nih. Suka nulis tentang kuliner? Coba nulis di belanga.id yuk mas. Lagi ada kompetisi berbagi foto dan kuliner #JadiKangenIbu. Hadiahnya lumayan lho, mas. Cek https://belanga.id/kangenibu/ deh.
ReplyAdd your comment EmoticonEmoticon